An Emptyness
A Long Journey
— ini tulisan yang sudah ditulis lama, namun baru sempat diupload sekarang —
Saya selalu merasa hidup saya ini penuh dengan kejutan. Kejutan yang semakin hari semakin saya jelas rasakan. Termasuk salah satunya soal perkuliahan.
An Introvert Guy
Saat saya masih SD, saya ingat betul kalau saya akan sangat gugup ketika harus berbicara di depan kelas. Pertama, saya cadel. Sudah beberapa kali saya ditertawakan karena pelafalan huruf ‘R’ saya yang terdengar aneh. Kedua, entah kenapa tangan saya tidak pernah bisa tenang, apalagi ketika gugup, pasti akan sangat terlihat kalau tangan saya bergetar. Berbicara di depan kelas jelas bukan momen yang menyenangkan buat saya ketika itu.
Cinta dan Kehidupan
Takdir selalu membawa saya kepada peristiwa-peristiwa yang kemudian menjadi bahan dalam saya belajar. Ya, beberapa bulan terakhir ini ada dua novel yang saya baca. Yang satu, dari penulis favorit saya Pidi Baiq, berjudul Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990. Dan yang terakhir, buku sastra lawas karangan Buya Hamka, berjudul Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck (TKVDW). Dua buku ini jelas dua buku yang berbeda, ditulis di jaman yang berbeda, dan dengan nuansa serta pesan yang berbeda. Tapi ada satu kesamaan tema dari kedua buku ini, yang kemudian sepertinya takdir memang sengaja membuat saya membaca kedua buku ini dalam waktu yang cukup berdekatan, yakni keduanya bertemakan Cinta.